Featured blog image
Berita 2 min read

PMII Blitar bersinergi dengan Komdigi gelar webinar “Etika di Dunia Digital”, dorong penguatan literasi masyarakat

Dok. PMII Blitar


Blitar - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Blitar kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan literasi digital di tengah masyarakat.


Pada Selasa, 25 November 2025, PC PMII Blitar menyelenggarakan webinar bertema “Etika di Dunia Digital” melalui platform Zoom. Kegiatan ini menjadi bagian dari program nasional Pandu Literasi Digital di bawah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Acara tersebut terbuka untuk umum dan peserta memperoleh sertifikat 2 JP dari BPSDM Komdigi.


Ketua PC PMII Blitar, M. Riski Fadila, hadir membuka acara sekaligus memberikan keynote speech. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa perkembangan teknologi yang begitu cepat telah membentuk ulang cara masyarakat berkomunikasi. Ia mengingatkan bahwa setiap pengguna internet memegang peran penting dalam menjaga ekosistem digital yang aman dan beretika.


Baca juga: PMII Rayon FKIP Unisba Blitar gelar RTAR IV, Siti Aisah terpilih sebagai Ketua Rayon


“Kita berada di masa di mana batas-batas ruang hilang. Setiap unggahan bisa berdampak luas. Karena itu, etika digital bukan sekadar wacana, tetapi tanggung jawab moral bagi siapa pun yang menggunakan internet,” tegasnya.


Riski juga menegaskan kesiapan PMII Blitar untuk terus menjadi wadah pembelajaran digital, terutama bagi generasi muda yang aktif beraktivitas di media sosial.


Sebagai narasumber utama, Robin Rohmana dari Komdigi menyampaikan materi mendalam mengenai pentingnya etika dalam berinteraksi di dunia maya. Ia menggambarkan internet sebagai ruang yang memiliki dua sisi yakni menawarkan kemudahan akses informasi sekaligus menyimpan risiko seperti hoaks, penyalahgunaan data, hingga potensi gesekan sosial akibat ujaran kebencian.


“Kemajuan teknologi tidak cukup dilihat dari kecanggihannya, tetapi dari bagaimana kita memanfaatkannya. Etika digital adalah landasan peradaban modern. Tanpa itu, teknologi dapat berubah menjadi ancaman,” ujarnya.


Robin juga mengajak peserta untuk lebih bijak dalam membagikan informasi, memahami konsekuensi setiap unggahan, serta menjaga identitas digital pribadi.


Baca juga: Ketua PC PMII Blitar tegas menolak KUHAP Baru, soroti pasal-pasal yang dinilai mengancam demokrasi


Webinar yang berlangsung sekitar 90 menit ini mendapat respons positif dari peserta, baik dari kalangan kader maupun masyarakat umum. Penyampaian materi yang ringan serta diskusi interaktif membuat kegiatan ini terasa sangat relevan dengan kondisi digital masyarakat Indonesia saat ini.


Banyak peserta memberikan apresiasi atas inisiatif PMII Blitar dalam menyediakan ruang belajar yang aktual dan bermanfaat.


Melalui program ini, PMII Blitar kembali menegaskan perannya sebagai organisasi mahasiswa yang responsif terhadap perkembangan zaman. Upaya meningkatkan kecakapan digital, menumbuhkan sikap kritis, dan menguatkan etika bermedia menjadi langkah penting dalam menjaga kualitas ruang publik di era modern.

Related Topics