Featured blog image
Opini 2 min read

Merawat nalar kritis perempuan, refleksi 58 Tahun KOPRI PMII

Dok. Pribadi


Oleh: Laila Mufidah Ketua PC KOPRI (Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri) Blitar Raya 2025-2026)


(Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri) KOPRI merupakan wadah strategis bagi perempuan untuk terus tumbuh, memimpin dan mengimplementasikan berbagai gagasan kritis mengenai keadilan gender, ruang aman dan kepemimpinan transformatif.


Harlah KOPRI Ke-58 ini merupakan wujud nyata bahwa KOPRI siap menjadi wadah bagi kader untuk terus bergerak. Pada momentum ini diharapkan menjadi ruang refleksi bagi seluruh kader perempuan untuk meneguhkan kembali arah pergerakan.


Baca juga: Harlah KOPRI ke-58 PC KOPRI Blitar Raya resmi dimulai, Khataman Al-Qur’an menjadi pembuka rangkaian acara


Ditengah derasnya dinamika perubahan sosial, KOPRI ada untuk subjek pergerakan sebagai kunci meramut nalar kritis dan keberpihakan dalam nilai nilai kemanusiaan. Kader KOPRI hari ini adalah mereka yang menjadi aktor perubahan untuk menentukan arah perjalanan organisasi.


Baca juga: RTAR IV PMII Rayon Ali Shariati Unisba Blitar tetapkan Ibnu Arina sebagai Ketua Rayon Terpilih


Dalam hal ini membuktikan bahwa KOPRI terus meningkatkan keberanian dan intelektualitas dapat berjalan bersama. Dalam hal ini KOPRI mengajarkan bahwa kepemimpinan tidak lahir dari privilese tetapi dari proses panjang pengawalan nilai, keberangkatan mengambil peran, serta konsistensi berada front garis depan mengenai Isu-isu sosial baik tentang gender, advokasi hingga pembangunan kapasitas kader.


Di usia 58 tahun , pastinya tantangan KOPRI semakin kompleks. Berbagai kekerasan berbasis gender, bias struktural dan literasi digital yang timpang menjadi permasalahan yang mengharuskan perhatian serius. Namun, KOPRI telah memiliki modal sosial yang kuat seperti jaringan kader yang progresif, militan keilmuan serta semangat persaudaraan yang kokoh.


Baca juga: PMII Rayon Ekonomi Unisba Blitar gelar “Kelas Ekonomi”, dorong semangat wirausaha kader


Maka dari itu, Harlah KOPRI ke 58 ini menjadi pengingat bahwa pergerakan KOPRI bukanlah pergerakan yang selesai. Namun ia akan terus tumbuh, bergerak, dan menyesuaikan diri. KOPRI hari ini harus menjadi wajah islam yang ramah, organisasi inklusif serta ruang belajar yang memberdayakan perempuan dari berbagai latar.


Pada akhirnya, KOPRI menjadi rumah bagi para perempuan yang berani bermimpi besar, bekerja nyata dan memaknai bahwa setiap proses adalah jalan menuju kemaslahatan yang lebih luas. Di usia ke-58 ini KOPRI akan terus melahirkan kader perempuan yang kritis, progresif dan berdaya serta mampu menghadirkan sumbangsih nyata.

Related Topics